Apabila kita
akan membeli atau menggunakan roda gerinda, kita tidak cukup hanya dengan
mengetahui tanda-tanda roda, tetapi harus mengetahui secara keseluruhan tentang
roda gerinda itu. Dengan kata lain, selain mengetahui tanda-tanda, kita juga
harus mengetahui keterangan tentang ukuran dan bentuknya. Secara lengkap akan tertulis
seperti contoh berikut:
300 x 50 x 125 – 19 A 240 M 8 V
Roda gerinda ini mempunyai arti
sebagai berikut :
300 x 50 x 125 – 19 A 240 M 8 V
Ukuran Diameter Luar 300 mm
Tebal Roda Gerinda 50 mm
Diameter Lubang Poros 125 mm
Bentuk Roda Gerinda
Jenis butiran aluminium oksida mempunyai 240 butiran tiap
inci,
kekerasannya sedang, susunannya
renggang, serta menggunakan
perekat jenis tembikar.
Berdasarkan
penjelasan dan keterangan yang tertulis di atas, maka lengkaplah tentang
spesifikasi suatu roda gerinda itu. Dengan demikian kita sudah bisa membaca,
sekaligus memilihnya dengan tepat, sesuai dengan yang dikehendaki serta kondisi
mesin yang tersedia. Jadi, pada prinsipnya jenis penggerindaan akan selalu
berpedoman pada ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a.
Ukuran
butiran
Misalnya untuk menggerinda bekas
percikan dalam pengelasan, dapat digunakan butiran kasar dari 12-14 dan butiran
sedang dari 30-36. Sedangkan untuk penggerindaan pengasahan pisau, dapat
digunakan butiran sedang dari 36-46 dan butiran halus dari 80-100.
b.
Tingkat
kekerasan
Roda-roda gerinda keras digunakan
untuk menggerinda kasar, sedangkan roda gerinda dengan tingkat kekerasan sedang
dan lunak digunakan untuk menggerinda pekerjaan presisi. Contohnya : Tingkat P
sampai T digunakan untuk menggerinda lantai dan gerinda-gerinda yang portabel.
Tingkatan I sampai dengan M digunakan untuk mesin-mesin gerinda silindris, dan
gerinda permukaan serta penggerindaan dalam untuk bahan baja karbon rendah.
No comments:
Post a Comment