Walaupun roda gerinda itu
terbuat dari jenis butiran asah yang berbeda-berbeda serta unsurlainnya yang
berbeda-beda tetapi proses pembuatannya adalah sama saja.
a.
Tahap-tahap
Proses Pembuatan
1)
Proses penghancuran
Bahan
butiran asah dihancurkan dengan rahang penghancur atau melalui suatu rol
penggiling untuk mendapatkan hasil yang halus.
2)
Proses pemisahan
Seluruh
bahan yang sudah digiling dialirkan atau berjalan melalui alat pemisah melalui
magnet. Magnet digunakan untuk menghilangkan/menarik bahan – bahan yang
mengandung besi.
3)
Proses pencucian
Prosesini
bertujuan untuk menghilangkan seluruh debu kotoran dan bahan-bahan selain dari
butiran asah.
4)
Proses pengelompokan
Pengelompokkan
butiran-butiran asah dikelompokkan menurut ukuran tertentu dengan melalui
saringan mata jala seperti yang telah dijelaskan terdahulu.
5)
Proses pembentukan
Pembentukan
dilakukan dengan cara butiran-butiran asah dicampurkan dengan bahan perekat,
selanjutnya dicetak atau dipotong untuk mendapatkan bentuk tertentu, kemudian
dipanaskan. Pemanasan ini caranya berbeda-beda tergantung pada bahan perekat
yang digunakan.
6)
Proses akhir
Roda
gerinda yang sudah dibentuk diberi bus (ring lubang untuk poros) kemudian
dibetulkan bentuknya, diuji ddan diteliti.
b.
Proses
perekatan
Perkatan
roda gerinda itu tidak semuanya sama tetapi dibedakan sebagai berikut :
1)
Proses vitrified
Pada
proses ini butiran-butiran asah dicampurkan dengan tanah liat yang daoat berubah
sifat menjadi keras setelah dilakukan pemanasan dengan suhu yang tinggi.
Umumnya pengerasan dilakukan dengangan cara kering, hanya sedikit air yang
duperlukan. Roda gerinda ini dibentuk dalam cetakan logam dibawah tekanan
hidrolik, hingga bentuknya tepat sekali dan roda gerinda menjadi padat. Lamanya
waktu pembakaran tergantung pada ukuran roda gerinda, yaitu berkisar dianatara
satu samapi empatbelas hari. Prosesnya sama seperti pembakaran keramik. Roda
gerinda yang dibuat melalui proses vitrified umumnya berongga, kuat, dan tidak
terpengaruh oleh air, asam, oil dan iklim udara ataupun kondisi suhu.
2)
Proses silikat
Dalam
proses ini butiran asah dicampurkan dengan sodium silicate, dan campuran itu
dituangkan kedalam cetakan yang terbuat dari logam. Setelah kering beberapa
jam, roda gerinda dipanggang pada suhu 2600C selama satu samapai
tiga hari.
3)
Proses damar
Pada
proses damar (shellac) ini, mula-mula butiran – butiran asah diseliputi oleh
damar dengan cara dicampur dengan uap panas. Kemudian bahan itu dimasukkan
kedalam cetakan panasyang terbuat dari baja kemudian digiling atau dipres.
Akhirnya roda gerinda dipanggang beberapa jam pada suhu sekitar 1500C.
Perkat ini dapat digunakan untuk roda gerinda tipis karena kuat dan mempunyai
elasitas yang tinggi.
4)
Proses karet
Pada
proses ini karet murni dengan sulfur (belerang) dicampur dengan butiran-butiran
asah dengan cara mengalirkan bahan kedalam rol pencampuran yang panas. Setealah
itu dibentuk dengan ukuran yang pas. Roda gerinda dipotong dengan cetakan dan dipadatkan
dengan tekanan. Karena elasitas dengan bahan ini maka roda gerinda yang sangat
tipis pun dapat dibuat.
5)
Proses bakelit
Dalam
proses bakelit (resin) ini butiran – butiran asah dicampur dengan serbuk/tepung
resin sintetis dan larutan secara thermo setting dicetak dan dipanggang.
Perkatan ini sangat kuat dan keras. Roda gerinda yang menggunakan proses ini
mampu membersihkan bahan secara cepat, umunya dipakai juga dibengkel pengecoran
dan untuk pembuangan percikan pengelasan.
No comments:
Post a Comment