Monday 19 December 2016

Pembuatan Roda Gerinda


 
Walaupun roda gerinda itu terbuat dari jenis butiran asah yang berbeda-berbeda serta unsurlainnya yang berbeda-beda tetapi proses pembuatannya adalah sama saja.
a.                   Tahap-tahap Proses Pembuatan
1)                   Proses penghancuran
Bahan butiran asah dihancurkan dengan rahang penghancur atau melalui suatu rol penggiling untuk mendapatkan hasil yang halus.
2)                   Proses pemisahan
Seluruh bahan yang sudah digiling dialirkan atau berjalan melalui alat pemisah melalui magnet. Magnet digunakan untuk menghilangkan/menarik bahan – bahan yang mengandung besi.           
3)                   Proses pencucian
Prosesini bertujuan untuk menghilangkan seluruh debu kotoran dan bahan-bahan selain dari butiran asah.
4)                   Proses pengelompokan
Pengelompokkan butiran-butiran asah dikelompokkan menurut ukuran tertentu dengan melalui saringan mata jala seperti yang telah dijelaskan terdahulu.
5)                   Proses pembentukan
Pembentukan dilakukan dengan cara butiran-butiran asah dicampurkan dengan bahan perekat, selanjutnya dicetak atau dipotong untuk mendapatkan bentuk tertentu, kemudian dipanaskan. Pemanasan ini caranya berbeda-beda tergantung pada bahan perekat yang digunakan.
6)                   Proses akhir
Roda gerinda yang sudah dibentuk diberi bus (ring lubang untuk poros) kemudian dibetulkan bentuknya, diuji ddan diteliti.

b.                   Proses perekatan
Perkatan roda gerinda itu tidak semuanya sama tetapi dibedakan sebagai berikut :
1)                   Proses vitrified
Pada proses ini butiran-butiran asah dicampurkan dengan tanah liat yang daoat berubah sifat menjadi keras setelah dilakukan pemanasan dengan suhu yang tinggi. Umumnya pengerasan dilakukan dengangan cara kering, hanya sedikit air yang duperlukan. Roda gerinda ini dibentuk dalam cetakan logam dibawah tekanan hidrolik, hingga bentuknya tepat sekali dan roda gerinda menjadi padat. Lamanya waktu pembakaran tergantung pada ukuran roda gerinda, yaitu berkisar dianatara satu samapi empatbelas hari. Prosesnya sama seperti pembakaran keramik. Roda gerinda yang dibuat melalui proses vitrified umumnya berongga, kuat, dan tidak terpengaruh oleh air, asam, oil dan iklim udara ataupun kondisi suhu.
2)                   Proses silikat
Dalam proses ini butiran asah dicampurkan dengan sodium silicate, dan campuran itu dituangkan kedalam cetakan yang terbuat dari logam. Setelah kering beberapa jam, roda gerinda dipanggang pada suhu 2600C selama satu samapai tiga hari.
3)                   Proses damar
Pada proses damar (shellac) ini, mula-mula butiran – butiran asah diseliputi oleh damar dengan cara dicampur dengan uap panas. Kemudian bahan itu dimasukkan kedalam cetakan panasyang terbuat dari baja kemudian digiling atau dipres. Akhirnya roda gerinda dipanggang beberapa jam pada suhu sekitar 1500C. Perkat ini dapat digunakan untuk roda gerinda tipis karena kuat dan mempunyai elasitas yang tinggi.
4)                   Proses karet
Pada proses ini karet murni dengan sulfur (belerang) dicampur dengan butiran-butiran asah dengan cara mengalirkan bahan kedalam rol pencampuran yang panas. Setealah itu dibentuk dengan ukuran yang pas. Roda gerinda dipotong dengan cetakan dan dipadatkan dengan tekanan. Karena elasitas dengan bahan ini maka roda gerinda yang sangat tipis pun dapat dibuat.
5)                   Proses bakelit
Dalam proses bakelit (resin) ini butiran – butiran asah dicampur dengan serbuk/tepung resin sintetis dan larutan secara thermo setting dicetak dan dipanggang. Perkatan ini sangat kuat dan keras. Roda gerinda yang menggunakan proses ini mampu membersihkan bahan secara cepat, umunya dipakai juga dibengkel pengecoran dan untuk pembuangan percikan pengelasan.

No comments:

Post a Comment