Untuk memilih
roda gerinda, pada prinsipnya kita memperhatikan dua faktor, yaitu faktor tetap
(constant faktor), dan faktor berubah-ubah (variable faktor).
a.
Faktor
tetap
Yang
dimaksud dengan faktor tetap ialah semua faktor adalah pasti, dan tidak bisa
disimpangkan atau diubah-ubah lagi.
Yang
termasuk faktor tetap antara lain :
1)
Bahan benda kerja
Macam-macam
bahan benda kerja yang akan digerinda itu adalah logam, bukan logam, atau logam
yang belum diketahui jenis dan sifatnya. Bahan asah yang digunakan untuk
penggerindaan jenis-jenis benda kerja adalah berbeda-beda. Dengan kata lain,
jenis bahan asah yang akan digunakan harus sesuai dengan benda kerja yang akan
digerinda. Contoh kesesuaian antara bahan asah dengan bahan benda kerja antara
lain :
(a)
Bahan asah karbida silsium digunakan untuk menggerinda
besi tuang, bahan non fero, dan non metal.
(b)
Bahan asah oksida aluminium digunakan untuk menggerinda
logam keras, baja, atau baja campuran.
2)
Ukuran butiran bahan asah
Ukuran
butiran bahan asah ini mempunyai fungsi yang berbeda-beda.
(a)
Butiran yang halus berfungsi untuk menggerinda bahan
keras dan digunakan untuk pemakanan halus.
(b)
Butiran yang kasar berfungsi untuk menggerinda bahan
logam lunak dan liat, serta digunakan untuk pemakanan kasar.
3)
Tingkat kekerasan roda gerinda
Penggunaan tingkat kekerasan roda
gerinda ini berlawanan dengan kekerasan bahan yang akan digunakan, maka berlaku
ketentuan sebagai berikut :
(a)
Roda gerinda yang keras digunakan untuk menggerinda bahan
yang lunak.
(b)
Roda gerinda lunak, digunakan untuk menggerinda bahan
yang keras.
4)
Macam penggerindaan
Yang
dimaksud dengan macam penggerindaan di sini adalah didasarkan pada kualitas
hasil penggerindaan, misalnya untuk membentuk permukaan kasar, dilaksanakan
penggerindaan kasar. Untuk membentuk penggerindaan halus, dilaksanakan
penggerindaan halus, dan untuk membentuk permukaan presisi, dilaksanakan
penggerindaan presisi.
5)
Kehalusan dan ketepatan penggerindaan
Kehalusan
dan ketepatan ini, sangat dipengaruhi oleh :
(a)
Ukuran butiran bahan asah
Butiran yang kasar digunakan untuk
pemotongan secara cepat atau pengasaran dengan pemakanan besar, sedangkan
butiran yang halus dipergunakan untuk penggerindaan penghalusan.
(b)
Perekatan
Jenis perekatan juga mempengaruhi kehalusan penggerindaan, misalnya proses
perekatan dengan cara vitrivied digunakan untuk penggerindaan yang kehalusannya
umum saja. Sedangkan proses perekatan dengan cara bakelit/resin digunakan untuk
penggerindaan yang memerlukan kehalusan tinggi.
6)
Lebar bidang persinggungan
Yang
dimaksud dengan bidang persinggungan ialah bidang yang berhubungan (kontak)
langsung antara roda gerinda dengan benda kerja pada waktu penggerindaan
dilaksanakan. Oleh sebab itu setiap macam penggerindaan yang berbeda, besar
bidang singgungnya berbeda pula (gambar) dan ketentuan bidang singgung
bergantung pada :
(a)
Tingkat kekerasan roda gerinda
Proses penggerindaan dengan bidang
singgung besar, disarankan untuk menggunakan roda gerinda lunak. Dan bila
bidang singgungnya kecil, disarankan untuk menggunakan roda gerinda keras.
(b)
Ukuran butiran asah
Ukuran butiran halus digunakan
untuk bidang singgung kecil, sedangkan butiran-butiran besar digunakan untuk
bidang singgung besar.
(c)
Susunan butiran asah
Susunan butiran rapat digunakan untuk bidang singgung
kecil, sedangkan susunan butiran renggang untuk bidang singgung lebih besar.
b.
Faktor
berubah-ubah
Faktor
berubah-ubah adalah faktor yang ada hubungannya dengan daerah kemampuan penggerindaan
atau sifat-sifat dalam proses pemotongan. Faktor ini sama sekali tidak ada
hubungannya dengan sifat-sifat antara benda kerja dengan roda gerinda. Yang
termasuk faktor berubah-ubah antara lain :
1)
Kecepatan putaran
Kecepatan
putaran roda gerinda dan kecepatan putaran benda kerja bergantung pada :
a)
Perekat
Apabila roda gerinda menggunakan bahan perekat dari
tembikar, maka kecepatan keliling (kecepatan putaran) maksimum roda gerinda
yang diizinkan 6500 kaki dalam setiap menitnya. Sedangkan apabila perekatnya
dari bahan karet, bakelit, dan embalau, maka kecepatan kelilingnya disarankan
di atas 6500 kaki tiap menit.
b)
Tingkat kekerasan
Untuk roda gerinda yang menghendaki kecepatan putarannya tinggi, hendaknya
menggunakan tingkat kekerasan roda gerinda lunak (H, I, J, K) atau sebaliknya.
Bila roda gerinda terlihat terlalu lunak, bisa diatasi dengan jalan mengurangi
kecepatan putaran benda kerja.
2)
Pemakanan atau tekanan
Pada
penggerindaan presisi, bila pemakanan (kecepatan gesernya) tinggi, hendaknya
menggunakan roda gerinda keras. Hal ini sama dengan tekanan penggerindaan
dengan tangan.
3)
Kondisi mesin
Yang dimaksud
dengan kondisi mesin di sini adalah beberapa penyimpangan yang mungkin terjadi
pada mesin, seperti : bantalan longgar, mur dan baut kurang kencang, dukungan
alas mesin bergetar, dan sebagainya. Dalam hal seperti ini harus menggunakan
roda gerinda yang keras.
No comments:
Post a Comment